Tidak seperti malam sebelumnya, Sabtu sore, 31 Desember 2022 para Pramuka berdatangan di Pondok Sabilul Muttaqin, Ngepoh, Tirtosari Sawangan. Mereka adalah para Pramuka dari Sako Sekawan Persada Nusantara yang berasal dari beberapa kecamatan sekitar pondok, antara lain Sawangan, Dukun, Mungkid, Muntilan, Salam, Candimulyo dan Pakis. Para Pramuka Penggalang dan Penegak ini mengikuti kegiatan dengan tajuk “Pramuka Mengaji, Akhir Tahun 2022”. Kegiatan ini mengangkat tema “Menghadapi Tantangan di Era Industri 4.0”
![]() |
Upacara Pembukaan |
Sako Sekawan Persada Nusantara organisasi pendukung gerakan pramuka, merupakan Satuan komunitas Pramuka berbasis masjid, majelis taklim, dan pondok pesantren binaan LDII. Sako SPN bertugas membantu LDII dalam membentuk sumber daya manusia yang profesional religius.
![]() |
Kak Safrudin, dari Pinsakocab SPN Kab. Magelang |
“Oleh karena itu, Pramuka Sako SPN harus gemar mengaji. Nah, kegiatan Pramuka Mengaji, Akhir Tahun 2022 kami tempatkan di pondok ini supaya generus kita terinspirasi dan termotivasi untuk mondok di pesantren,” Safrudin, S.Pd, Pimpinan Sakocab SPN Kabupaten Magelang menjelaskan.
Sementara itu, Arif Yulianto, S.T, sekretaris DPD LDII Kabupaten Magelang menyebutkan sesuai instruksi DPP LDII, maka akhir tahun 2022 semua generasi penerus LDII diwadahi dalam kegiatan mengaji. Oleh karena itu, kegiatan ini (Pramuka Mengaji, Akhir Tahun 2022) selaras dengan instruksi tersebut.
![]() |
Memberi makna |
“Kegiatan ini bukan untuk memperingati atau merayakan malam tahun baru, tetapi untuk pembinaan generasi penerus agar terhindar dari kemudharatan di malam tahun baru.”
"Momen tahun baru sering disalahartikan dengan bersenang-senang dan melakukan tindakan yang dilarang oleh agama. Maka sebagai bentuk peramutan generasi penerus diadakan kegiatan Pramuka mengaji tepat di malam akhir tahun dalam rangka untuk menghindarkan generasi muda LDII dari dampak negatif perayaan tahun baru," jelasnya di hadapan seluruh peserta.
![]() |
Tetap konsentrasi |
Salah satu indikator program kerja DPP LDII adalah pembentukan karakter Generasi Penerus yang memiliki tiga target keberhasilan (alim faqih, akhlakul karimah dan mandiri), serta mempraktekkan enam thobiat luhur (rukun, kompak, kerjasama yang baik, jujur, amanat, mujhid muzhid).
Untuk mencapai target besar tersebut memerlukan effort yang luar biasa, membutuhkan sinergi dari seluruh elemen, dan penguatan komitmen dari para pemangku kepentingan.
Salah satu sinergi yang menjadi ujung tombak pembinaan tersebut adalah Sako Sekawan Persada Nusantara ini. Melalui kegiatan Sako SPN diharapkan dapat membentuk pondasi mental generasi muda yang mampu mengamalkan Pancasila, dasa dharma pramuka, serta 6 thobiat luhur tersebut.
Terlebih tantangan di akhir zaman dengan proses perubahan masa dimana sekarang sudah masuk pada era Society 5.0 maka generasi yang mampu beradaptasilah yang akan menjadi pemenang / dapat mengendalikan diri dan dapat memanfaatkan eranya.
Inilah harapan kita semua dalam pembinaan generus melalui Sako SPN agar generus mampu beradaptasi dan menguasai diri dalam era disruptif ini.
Peserta kegiatan yang berjumlah 250-an ini juga mendapat motivasi dari KH. Modrik Santoso, S.Pd, MM.Pd., Majelis Pembimbing Sakocab SPN Kabupaten Magelang. Dalam nasehatnya berpesan agar generasi muda selalu semangat mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Generus harus menjaga nama baik, menjadi siswa siswi yang berprestasi, bertanggung jawab, disiplin, patuh, rajin dan mampu menghargai orang lain. Hal itu sejalan dengan target pembinaan generasi penerus LDII yaitu alim faqih, berakhlaqul karimah dan mandiri.
"Saat belajar di sekolah ataupun saat mengaji di majelis ta'lim supaya bersungguh-sungguh dan selalu mematuhi peraturan yang ada. Disamping usaha jangan lupa diikuti pula dengan berdoa karena usaha tanpa doa itu sombong dan doa tanpa usaha itu bohong," ambahnya.
Acara tersebut dihadiri jajaran majelis pembimbing maupun pimpinan Sakocab SPN Kabupaten Magelang, pengurus PPG, ustadz majelis taklim, guru-guru pondok dan pengurus yayasan Ponpes Sabilul Muttaqin.
![]() |
Sesi Foto Bersama |
Kegiatan ini juga diisi materi pembahasan tentang tantangan generus di tahun mendatang, baik dari sudut pandang ekonomi, pendidikan dan dunia kerja maupun sudut pandang pendidikan agama.
"Kita senang bisa malam tahunan di pondok dengan mengaji dan bergembira mengikuti materi kepramukaan yang disampaikan oleh Kak Sarindi," kata Yolanda, salah satu peserta kegiatan.
Sementara Ustadz Waryono sebagai pemateri dalil Quran Hadist menjelaskan bahwa generasi muda harus selalu bermuhasabah atau koreksi diri, menjauhi pengaruh-pengaruh yang tidak sesuai nilai-nilai dan norma agama.
"Generasi muda supaya berusaha menjadi generasi yang unggul, berani, bertanggung jawab, patuh terhadap norma-norma sosial budaya, agama dan hukum serta bersemangat di dalam urusan kebaikan," pungkasnya.
Kegiatan malam ditutup dengan doa dan makan bersama. Setelah istirahat malam peserta dibangunkan untuk mengikuti apel dan doa malam. Adapun peserta pulang setelah selesai sholat subuh dan nasehat penutupan.