Satuan Komunitas Sekawan Persada Nusantara (Sako SPN) menggelar Silaturahim Pembina Nasional (Silbinas) Sako SPN. Kabupaten Magelang mengirim 4 peserta untuk mengikuti kegiatan ini selama 4 hari. Perkemahan pembina ini digelar di Bumi Perkemahan Dewa Ruci, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
![]() |
Kehidupan di tenda: melatih kebersamaan & kekompakan |
Pembukaan acara dimeriahkan beberapa penampilan pencak silat Persinas ASAD dan flash mob Hanoman. Tari hanoman merupakan tarian khas dari DI Yogyakarta yang memperagakan gerakan wanara. Tarian ini diikuti sebagian peserta. Flash mob ini erupalan perkenalan kepada peserta tentang sebagian budaya DI Yogyakarta.
![]() |
Kemah: tumbuhkan kreativitas & jiwa gotong royong |
Dalam perhelatan ini Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X diwakili staf ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan Tri Mulyono. Hadir juga dalam acara pembukaan antara lain Ketua Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, Ketua Umum DPP LDII Abdullah Syam, Bupati Bantul Suharsono yang juga Mabicab Gerakan Pramuka Bantul, Mabi Sakonas SPN Prasetyo Sunaryo dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
![]() |
Para tamu undangan melepas merpati |
Ketua Panitia Silbinas, Isnan Lasti Mulyo mengatakan lokasi kemah dekat dengan Pantai Patehan agar peserta dekat dengan alam dan masyarakat. Kegiatan penting yang dilakukan selama perkemahan bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. Demikian juga lokasi yang dipilih berdekatan dengan pantai, harapannya para peserta lebih mencintai keindahan alam Indonesia. Selain kegiatan di pantai, peserta juga diajak menanam pohon di sekitar perkemahan.
Menurut Isnan, daerah pantai yang panas di dekat Pantai Patehan bisa direduksi dengan pepohonan. Untuk itu, panitia memilih penanaman pohon di sekitar halaman bumi perkemahan. Sekitar 241 bibit pohon sudah ditanam dan 2.200 bibit pohon diserahkan pada warga sekitar. Pada kegiatan ini, Kwarda Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi dan Bupati Bantul Suharsono, turut pula menanam pohon.
“Semangat konservasi dan menjaga lingkungan, dengan mengajak para peserta Silbinas Sako SPN turut melakukan bersih-bersih pantai sebagai bagian dari kampanye Indonesia Bebas Sampah 2025.”
![]() |
Pungut sampah, bersihkan pantai |
Selaras dengan misi perkemahan untuk meningkatkan cinta budaya bangsa, para peserta mengunjungi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Di istana yang berdiri sejak tahun 1755, para peserta disambut GKR Mangkubumi. Ia menceritakan sejarah keraton dan pendiri Kesultanan Yogyakarta, Hamengku Buwono I hingga sejarah keraton modern di bawah kepemimpinan Hamengku Buwono IX.
Diharapkan para peserta dapat menjadi Pembina yang selalu mengenalkan sejarah dan kebudayaan Indonesia. Terus melestarikan budaya Indonesia agar tidak mati dimakan zaman. Karena di zaman milenial ini sulit untuk anak-anak mengenal sejarah dan kebudayaan Indonesia,” ujar Isnan.
Kunjungan ke kraton Ngayogyakarta Hadiningrat |
Saat kunjungan peserta Silbinas, GKR Mangkubumi berpesan menjadikan pemuda sukses dalam hal karier atau bisnis itu mudah. Namun membuat pemuda itu berkualitas sangat sulit, “Maka dari itu, ini akan menjadi PR kita bersama untuk membuat generasi Pembina yang berkualitas, dan berperan utama dalam pembinaan Pramuka yang dapat memberikan pengetahuan dan pelatihan yang dapat membentuk karakter termasuk yang cinta budaya,” ujar GKR Mangkubumi.
Sako SPN sebagai Pramuka berbasis masjid,pondok pesantren dan majelis taklim, memiliki program membentuk karakter generasi muda, agar menjadi Pramuka yang alim-fakih, berakhlak mulia, dan mandiri.
"Mereka dituntut cinta tanah air dan turut serta melestarikan alam,” ujar Edwin Sumiroza, Ketua Sako SPN.